Galaksibima sakti terdiri dari matahari, 8 planet, beberapa planet kerdil, asteroid dan benda langit lain yang membentuk sistem yang terikat dengan gravitasi. Dimulai dari yang terdekat dengan Matahari, macam-macam susunan planet di galaksi Bima Sakti terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. WASHINGTON - Tim peneliti dari AS dan China yakin mereka telah menemukan planet pertama di luar galaksi kita. Ilmuwan menyebut planet itu sangat Bima Sakti sangat besar, diperkirakan menampung lebih dari 100 miliar bintang, dan berukuran sekitar 100 ribu tahun cahaya. Dengan kata lain, dibutuhkan seberkas cahaya 100 ribu tahun untuk melintasi galaksi, dan pesawat ulang-alik tercepat yang pernah kita bangun hanya mencapai kecepatan puncak sekitar 3 persen kecepatan cahaya. Galaksi Andromeda, tetangga Bima Sakti , dua kali lebih besar dari Bimasakti. Galaksi terbesar yang kita ketahui IC 1101 berukuran 50 kali ukuran Bimasakti dan sekitar kali lebih di ZME Science, Kamis 1/10 disebtkan, kandidat planet baru terletak pada jarak 23 juta tahun cahaya, di Galaksi Whirlpool M51, relatif dekat dengan Ursa Major. Biasanya, tidak mungkin mengidentifikasi planet sejauh ini, tetapi para peneliti memanfaatkan keadaan yang jarang terjadi. Objek tersebut terletak pada sistem biner yang memiliki lubang hitam atau bintang neutron masif di tengahnya. Objek ini menghisap bintang di dekatnya, dan dalam prosesnya, memancarkan sinyal sinar-X yang sangat besar yang menarik perhatian para sinar-X seperti ini jarang ditemukan di langit malam, sehingga dijadikan sebagai observasi yang menarik. Sinyal sinar-X juga kebetulan sangat kecil, sangat kecil bahkan objek yang relatif kecil yang lewat di depannya akan memblokirnya untuk sementara. Inilah yang telah diamati oleh para peneliti."Ini adalah kandidat pertama untuk sebuah planet di galaksi luar," catat para peneliti dalam studi tersebut. Jika sudah dikonfirmasi, planet tersebut akan disebut M tampaknya ada planet yang lewat di antara sumber sinar-X ini dan Bumi, menciptakan fenomena tipe gerhana. Para peneliti tidak begitu yakin bahwa itu adalah sebuah planet karena terlalu jauh untuk mengamatinya secara langsung, tetapi mereka telah mengesampingkan semua kemungkinan yang waktu lama sebelum kita dapat mengonfirmasi temuan ini. Tetapi untuk saat ini, aman untuk mengatakan bahwa dari ribuan kandidat planet yang kita temukan, kita juga memiliki satu planet di luar galaksi, dan itu cukup mengagumkan. Hanyasaja seluruhnya masih ada dalam lingkup galaksi Bima Sakti. Keberadaan planet itu awalnya terdeteksi dengan mengunakan teleskop milik NASA, Chandra X-Ray. Setelah melakukan pengamatan yang dalam di galaksi pusaran atau Messier 51, terdapat indikasi adanya sebuah benda luar angkasa yang bisa diidentifikasi sebagai sebuah planet.
- Galaksi Bima Sakti adalah tempat kita berada. Sulit untuk mendapatkan gambaran galaksi ini secara utuh karena posisi Bumi kita yang berada di dalamnya. Namun, semuanya mulai berubah pada tahun 1990-an ketika teknologi teleskop semakin berkembang. Perkembangan tersebut kian pesat pada tahun 2012 ketika European Space Agency meluncurkan Gaia Galaksi Bima Sakti Matahari dan planet di tata surya kita merupakan bagian dari galaksi Bima Sakti. Galaksi adalah sekumpulan bintang, gas, dan debu yang berkumpul karena adanya gravitasi. Berikut adalah karakteristik Galaksi Bima Sakti Galaksi Bima Sakti terdiri dari 4 fitur utama, yaitu bulge pusat galaksi yang paling terang, piringan galaksi, stellar halo area renggang yang membungkus Bima Sakti dan jarang ada bintang di sini, dan globular cluster gugus bola yang berisi bintang-bintang tua. Bentuk galaksinya adalah spiral. Dalam Bahasa Inggris, galaksi kita disebut dengan Milky Way karena tampilannya yang berwarna putih seperti susu ketika dilihat dari area yang gelap. Estimasi jumlah bintang yang terdapat di galaksi ini adalah sekitar 100 milyar bintang. Diameter Galaksi Bima Sakti adalah sekitar tahun cahaya. Tata surya kita berada sekitar tahun cahaya dari pusat galaksi. Sama seperti planet yang mengorbit mengelilingi Matahari, Matahari juga bergerak mengelilingi pusat Galaksi Bima Sakti. Sekali tata surya kita berevolusi terhadap pusat Galaksi Bima Sakti membutuhkan waktu 250 juta tahun. Baca juga Struktur Terpanjang di Galaksi Bima Sakti Ditemukan, Seperti Apa?Sejarah penemuan galaksi Galaksi Bima Sakti pertama kali ditemukan oleh Charles Messier pada abad ke-18 dan disebut sebagai nebula. Messier menganggapnya sebagai objek kabur dan terus melakukan pengamatan terhadap objek ini. Beliau ragu ingin membedakan benda ini dengan roket, benda langit yang banyak diamati pada masa itu. Akhirnya, Messier menemukan bahwa komet dan galaksi sama-sama objek kabur. Namun, komet tampak lebih redup, sedangkan galaksi lebih terang. Kala itu, Messier dan temannya, Pierre Mechain berhasil mendokumentasikan 110 objek nebula tanpa tahu sebagiannya adalah galaksi. Barulah pada tahun 1920, Edwin Hubble mengungkapkan bahwa Nebula Andromeda adalah galaksi lain di luar Bima Sakti. Hubble menyimpulkan dari hasil perhitungan jarak Bumi ke Nebula Andromeda. Hasilnya, jarak Andromeda ternyata lebih jauh dari Bima Sakti. Inilah yang menjadi awal mula para ahli mendefinisikan galaksi, terutama Galaksi Bima Sakti. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sejumlahahli astronomi menemukan tanda-tanda keberadaan sebuah planet, yang boleh jadi merupakan planet pertama yang ditemukan di luar Galaksi Bima Sakti. Sejauh ini, hampir 5.000 "exoplanet"
GJ 1132 b adalah salah satu exoplanet atau planet ekstrasurya di galaksi Bima Sakti yang paling menarik bagi para astronom. Exoplanet ini kali pertama ditemukan lima tahun lalu dan pernah digadang-gadang sebagai salah satu planet terpenting di luar Tata dari Science Alert, Jumat 12/3/2021, tampaknya exoplanet ini telah kehilangan atmosfernya, dan sejak itu menumbuhkan atmosfer yang baru. Para ilmuwan planet mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mengidentifikasi exoplanet yang telah secara signifikan mengubah atmosfernya dengan aktivitas vulkanik. Baca juga Serupa Tata Surya, Astronom Temukan Exoplanet Layak Huni Luar Bumi Fenomena pada exoplanet GJ 1132 b di galaksi Bima Sakti ini tidak hanya memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari komposisi magmatik dari sebuah planet ekstrasurya dengan mempelajari atmosfernya. Akan tetapi juga meningkatkan kemungkinan bahwa ada lebih banyak exoplanet semacam ini yang dapat menyimpan atmosfer yang mungkin dapat diselidiki lebih dalam."Sangat mengasyikkan karena kami yakin atmosfer yang kita lihat sekarang telah beregenerasi, sehingga bisa menjadi atmosfer sekunder," kata astronom Raissa Estrela dari Jet Propulsion Laboratory JPL NASA di Pasadena, California, Amerika Serikat. "Kami pertama kali berpikir bahwa planet dengan radiasi tinggi ini bisa sangat membosankan karena kami yakin mereka kehilangan atmosfernya. Tapi kami melihat pengamatan yang ada di planet ini dengan Hubble dan ternyata, 'Oh tidak, ada atmosfer di sana'," imbuh Estrela. Baca juga Ilmuwan Planet Berlian Mungkin Saja Ada di Antara Exoplanet Galaksi Ini Makalah studi ini telah diterima The Astronomical Journal, dengan publikasi pracetak yang tersedia di jurnal daring arXiv. Selama ini, exoplanet GJ 1132 b telah menjadi teka-teki bagi para ilmuwan. Penemuannya yang diumumkan pada tahun 2015 lalu, mendeskripsikan bahwa planet ekstrasurya ini adalah dunia berbatu, dengan berat 1,66 kali massa Bumi dan berukuran 1,16 kalu ukuran Bumi. Para astronom berpikir bahwa dengan mempelajari atmosfer exoplanet di galaksi Bima Sakti, yang berjarak 41 tahun cahaya ini, akan dapat membantu kita lebih memahami planet berbatu di Tata Surya kita, seperti Bumi, Venus, dan Mars. Baca juga Exoplanet Raksasa ini Dihujani Logam Besi, Astronom Temukan Buktinya
Jakarta- Sejumlah ahli astronomi menemukan tanda-tanda keberadaan sebuah planet, yang boleh jadi merupakan planet pertama yang ditemukan di luar Galaksi Bima Sakti. Sejauh ini, hampir 5.000 "exoplanet" (planet-planet yang mengelilingi bintang nan jauh dari Matahari) telah ditemukan, namun semuanya berada di dalam Galaksi Bima Sakti.
- Sebuah gambar baru dari jantung galaksi Bima Sakti mengungkapkan struktur misterius yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Astronom menemukan ratusan struktur aneh seperti tali atau filamen di pusat galaksi kita. Struktur ini pun,menurut mereka, kemungkinan bisa digunakan untuk menelusuri jalur letusan lubang hitam kuno. Temuan yang kemudian dipublikasikan di jurnal The Astrophysical Journal Letter menyebutkan masing- masing filamen yang sebelumnya tidak diketahui ini berukuran panjang antara 5 hingga 10 tahun cahaya. Ukuran ini ribuan kali jarak antara Matahari dan Pluto, tetapi hanya terlihat dalam panjang gelombang radio. Artinya struktur tersebut kemungkinan besar diciptakan oleh semburan partikel berenergi tinggi yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Struktur yang berhubungan dengan lubang hitam mengutip Live Science, Minggu 4/6/2023 ketika dilihat, ratusan filamen tersebut tampaknya mengarah langsung ke pusat lubang hitam supermasif galaksi Bima Sakti. Hal ini menunjukkan bahwa struktur mungkin merupakan bekas atau efek yang dihasilkan dari ledakan lubang hitam berenergi tinggi kuno yang merobek awan gas di sekitarnya. Baca juga Teleskop Radio Terbesar di Dunia Ikut Melacak Alien di Bima Sakti Baca juga Teleskop Radio Cina Berhasil Tangkap Sinyal dari Alien Baca juga Sempat Dingin Setelah Putus, Kini Hubungan Fuji Dan Thariq Kembali Membaik “Sungguh mengejutkan menemukan populasi struktur baru yang tampaknya menunjuk ke arah lubang hitam,” kata Farhad Yusef-Zadeh, profesor fisika dan astronomi di Universitas Northwestern di Illinois. “Saya benar-benar terpana ketika melihat ini. Kami juga menemukan bahwa filamen itu tidak acak, tetapi tampaknya terkait dengan aliran lubang hitam di Bima Sakti,” paparnya. Lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti yang dijuluki Sagitarius A* itu adalah monster kosmik dengan massa lebih dari 4 juta Matahari. Tarikan gravitasinya yang kuat mengikat galaksi bersama-sama, tetapi nafsu makan yang besar juga mengakibatkan kasus gangguan antarbintang yang parah. Pengamatan radio sebelumnya terhadap Sgr A* yang dilakukan oleh tim Yusef-Zadeh menemukan gelembung energi yang sangat besar, menjulang tahun cahaya di atas setiap sisi perut lubang hitam. Kompas. com Baca juga Astronom Berhasil Temukan Komet Terbesar di Tata Surya Baca juga Fenomena Langka, Astronom Temukan Tiga Galaksi Bergabung Baca juga Pertama, Teleskop James Webb Deteksi Air di Komet Langka
Ditemukan 10 Planet Baru di Galaksi Bima Sakti. Tanggal 9 Januari 2021, Dibaca 150 kali. Menerapkan Disiplin di Sekolah. Tanggal 8 Januari 2021, Dibaca 250 kali. Pentingnya Pengecekkan Kesehatan Secara Berkala. Tanggal 7 Januari 2021, Dibaca 300 kali. Galeri 1. Galeri 2. Galeri 3. Galeri 5. Galeri 5. Galeri 6. Kontak.
- Alam semesta yang kita diami terdiri dari miliaran bintang, planet, dan galaksi. Sementara, Bumi tempat manusia tinggal, berada di galaksi Bima Sakti, satu dari sekian banyak galaksi yang ada di alam semesta Bumi, ada sejumlah planet lain yang tinggal di galaksi yang sama, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus. Semua planet tersebut berputar mengelilingi bintang mega besar bernama matahari. Namun, tahukah Anda mengapa galaksi ini dinamakan galaksi Bima Sakti?Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN Thomas Djamaluddin mengaku tak tahu secara pasti mengenai asal usul penamaan Bima Sakti. Akan tetapi, beberapa sumber mengatakan bahwa nama galaksi ini diambil dari tokoh pewayangan bernama Bima. "Saya tidak tahu secara pasti asal usulnya, tetapi kabarnya taburan ratusan miliar bintang yang membentang diasosiasikan dengan selendangnya Bima yang sakti," kata Thomas kepada Sabtu 12/9/2020. Hal itu sama halnya dengan orang Barat yang mengasosiasikan miliaran bintang itu dengan jalur bersusu atau Milky Way dan orang Jepang dengan sungai Perak Gin-ga. Ia pun tak tahu sejak kapan istilah itu pertama kali digunakan untuk menyebut galaksi ini.
Parapeneliti dari University of British Columbia telah memberikan perkiraan baru soal jumlah planet layak huni seperti Bumi di galaksi Bima Sakti - Tren Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone
. 296 297 252 293 89 57 417 370

planet baru di galaksi bima sakti