Kalausaat shalat, rambut atau kaki kita terlihat sedikit (bagi perempuan), apakah harus mengulangi shalat, alias batal? Terima kasih, mohon penjelasannya. Nur Hidayah (Disidangkan pada Jum'at, 3 Zulhijah 1441 H / 24 Juli 2020 M) Jawaban: Wa 'ailaikumus-salam wr.wb. Terima kasih atas pertanyaan saudara, berikut ini kami sampaikan jawabannya.

Home Muslimah Jum'at, 04 September 2020 - 1925 WIBloading... Banyak ayat dalam Al-Quran yang mengatur tentang perkara yang berkaitan dengan perempuan. Hal tersebut bukan bertujuan untuk merendahkan perempuan namun justru memuliakannya. Foto ilustrasi/ist A A A Di dalam Al-Qur'an banyak sekali hal-hal yang berbicara tentang perempuan . Di antaranya adalah surat An-Nisa', Maryam, An-Nur, Saba', Al-Hu jurat, Al-Mujadalah, Al-Mumtahanah, At-Thalaq, dan ayat Al-Quran tentang fiqih untuk perempuan yang perlu muslimah ketahui 1. Surah An-Nisa'Di dalam surah An-Nisa yang berjumlah 176 ayat ini Allah Ta'ala banyak mengupas masalah-masalah fiqih yang terkait dengan wanita. Setidaknya ada sepuluh tema terkait perempuan di dalam surat ini, yaitu 1 Penetapan bolehnya laki-laki menikahi empat orang wanita sekaligus adanya di dalam surat ini ayat 3. 2 Kewajiban suami untuk memberikan mas kawin alias mahar juga di surat ini ayat 4. 3 Menikahkan anak wanita yang sudah siap menikah ayat 6.4 Islam memberikan hak kepada wanita harta warisan ayat 11-12.5 Kasus istri yang selingkuh dan berzina juga dibahas di surat ini ayat 15.6 Siapa saja wanita yang haram untuk dinikahi juga ada di dalam surat ini ayat 22-237 Bila laki-laki tidak mampu menikahi wanita yang maharnya tinggi, maka silahkan menurunkan kriterianya dengan menikahi wanita yang maharnya lebih rendah ayat 25.8 Suami menjadi pemimpin wanita di dalam urusan domestik ayat 34.9 Meminta fatwa tentang wanita ayat 127.10 Masalah wanita yang nusyuz dari suaminya ayat 128.Baca juga Karena Istimewa, Allah pun Memuliakannya 2. Surah MaryamSurah Maryam yang berkisah tentang peran seorang ibunda Nabi Isa Alaihissalam. Kisah bagaimana kesulitannya melahirkan anak yang atas kehendak Allah Ta'ala tidak ada ayahnya dan cacian serta makian dari masyarakat sekitarnya. Kisah ini sekaligus juga memberikan peran besar kepada seorang perempuan dalam agama Islam, salah satunya dalam hal menjaga kehormatan dan kemuliaan Surat An-NurMeski nama surat ini tidak ada kaitannya dengan urusan perempuan, namun ketika kita mendalami ayat-ayat di dalamnya, kita akan menemukan banyak perkara yang terkait dengan masalah Surat Al-HujuratMakna Al-Hujurat adalah kamar-kamar. Maksudnya adalah kamar-kamar yang dihuni oleh para istri Rasulullah SAW. Meski ayat ini tidak membahas secara langsung tentang masalah perempuan, namun penggunaan istilah hujurat yang berarti kamar-kamar para istri Nabi terkait dengan ganggungan para shahabat ketika Nabi SAW sedang berada di kamar para istrinya. Dan ini menjadi persoalan penting dalam adab bersama RasulullahShallallahu alaihi wa sallam ketika beliau sedang berada di dalam kamar.Baca juga Syarat Sempurnanya Iman, Bersikap Lembut Dalam Rumah Tangga 5. Surat Al-MujadalahInti surat ini menceritakan adanya perempuan yang melakukan perdebatan atau dialog dengan Rasulullah SAW terkait dengan hak-haknya yang diambil oleh suaminya dengan cara dzihar. Perempuan itu adalah Khaulah binti Tsa'labah yang mengadukan nasibnya kepada Allah Ta'ala lalu dari langit yang tujuh Allah Ta;ala T menjawab Surat Al-MumtahanahSurat ini bicara tentang kisah Rasulullah SAW bersama para istri beliau dalam lika-liku rumah tangganya. Salah satunya ketika Rasulllah SAW menguji para istrinya At-ThalaqSurat ini bicara tentang talak, yaitu pemutusan hubungan ikatan pernikahan antara suami dan istri. Surat ini juga menjelaskan ketentuan-ketenuan bagi wanita yang menjalankan masa iddah pasca terjadinya perceraian atau kematian suaminya.Baca juga Golongan Perempuan yang Boleh Tidak Berhijab fiqih wanita amalan muslimah perkara perkara tentang dunia wanita alquran dan perkara perempuan Artikel Terkini More 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu

Adapun firman Allah Subhanahu wa Taala "au nisaa`i hinna", ada dua pentafsiran terhadap frasa ini; Pertama: yang dimaksudkan "wanita-wanita" di sini adalah yang seagama.Ini adalah pendapat majoriti ulama salaf. Ibnu 'Abbas radhiallahu anhu berkata, "Seorang wanita Muslimah tidak boleh menyendiri di antara ahlu zimmah, dan ia tidak boleh menampakkan auratnya di hadapan wanita loading...Wanita muslimah hendaknya memiliki akhlak yang mulia, tutur kata yang sopan dan perilaku yang santun. Foto ilustrasi/ist Menjadi wanita muslimah yang baik hendaknya menjadi cita-cita setiap wanita karena wanita muslimah tentunya disukai Allah Subhanahu wa Ta'ala dan juga orang-orang di sekitarnya. wanita muslimah juga diharapkan senantiasa melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar dan menjalankan segala perintah Allah SWT. Dalam hal keimanan dan ketakwaan, Islam tidak membedakan antara pria dan wanita sebagaimana yang disebutkan dalam firman AllahTa'ala berikutإِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا'Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.QS Al Ahzab 35Pada intinya, wanita muslimah menurut Islam adalah wanita yang menjalankan syariat Islam yang terkandung dalam agama itu, jika muslimah ingin selalu dengan Allah, maka dia harus berada dalam ketaatan. Meski begitu, di sisi lain, jika tidak menjaga ketaatan kepada Allah, wanita bisa menjadi lumbung fitnah atau pintu masuk kemaksiatan. Baca juga Amalan di Hari Jumat Bagi Muslimah yang Pahalanya Terus Mengalir Menurut Ustadz Saed as-Saedy, Lc, wanita memang unik. Kelembutan yang membalutnya ibarat pisau bermata dua, semuanya tajam. Banyak lelaki yang tumbang terhina karena terpedaya rayuan lembutnya. Tidak sedikit pula lelaki yang tegak mulia karena kasih sayang dan kesabaran yang selalu balutan hijab menutupi keindahan tubuhnya, wanita tetap menggoda; yaitu lewat kelembutan suaranya, karena itu wanita dilarang berlemah lembut saat berbicara dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Lantas bagaimana ketika auratnya terumbar lepas?Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabdaالْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ“Wanita adalah aurat, sehingga ketika ia keluar rumah, setan akan menjadikannya menarik sebagai objek perhatian.” HR. at-Tirmidzi, hadits shahihSehingga jangan heran, ketika sebelum menikah, seorang laki-laki akan melihat seorang wanita yang hendak dinikahinya begitu sempurna, seolah tidak ada minusnya sedikitpun. Dialah yang paling cantik, paling menarik, paling baik, paling perhatian, dan lain setelah menikah, hari berganti hari, bulan berlalu bulan, tahun menyapa tahun, karakter masing-masing semakin jelas terlihat. Bagi yang tidak mengerti dan pemahaman agamanya lemah, konflik kerap tersulut api dan dianggapnya seolah benang kusut yang sulit terurai. Adapun bagi yang mengerti, ia adalah seni dan keindahan dari sebuah dinamika kehidupan rumah tangga. Baca juga Ketika Karier Menjadi Pilihan Muslimah, Ini Syaratnya! Seorang suami harus mengerti, bahwa seorang istri yang selalu mendampingi dirinya bukanlah bak bidadari surga , yang tidak memiliki cacat atau kurang sedikit pun, entah fisiknya maupun akhlaknya, yang harus terlihat sempurna dan sesuai bidadari surga digambarkan sebagai profil yang super cantik dengan segala keindahan dan kesemurnaan dirinya, maka sebagai manusia, seorang istri atau muslimah tentu banyak kekurangan. Seorang istri adalah manusia biasa, yang menyimpan banyak kekurangan dan kelemahan, yang selayakanya ditutupi dan dilengkapi oleh kelebihan يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ“Janganlah seorang mukmin suami membenci mukminah istri, apabila ia tidak suka dengan salah satu akhlaknya, ia tentu akan ridha dengan akhlak yang lainnya.” HR. MuslimSedari awal, suami harus sadar, karakter seorang istri tidaklah sama dengan karakternya. Memaksa karakter seorang istri harus searus dengan dirinya adalah awal kebaikan yang didapat, justru konfliklah yang akan kerap muncul dan menghiasai rumah tangganya. Ketika ada hal yang perlu diputuskan, bermusyawarahlah dengannya, timbanglah sisi baik dan buruknya, sampaikanlah argumentasiargumentasi dengan baik dan tanggapilah saran-sarannya dengan فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.” QS. Ali Imran 159Benar, seorang suami adalah kepala rumah tangga, pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. Tapi bukan berarti kediktatoran menjadi pilihannya. Pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang mengerti keadaan rakyatnya, mendengarkan keluhannya, memperhatikan kondisi mereka dan melindunginya dari segala keburukan yang بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا“Dan bergaulah dengan mereka istri-istri menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” QS. an-Nisa’ 19Hendaklah seorang suami menjadi pemimpin bijak yang dicintai anggota keluarganya. Ia harus paham, seorang istri adalah wanita yang diciptakan dari tulang rusuk yang paling Adil dan PerhatianBersikaplah yang adil, lembut, penyabar dan perhatian kepadanya. Janganlah dipaksakan karakternya, selama itu baik dan tidak keluar dari rambu-rambu agama, biarkanlah karakter itu menjadi identitasnya. Seorang suami cukup memoles dan mengarahkannya sesuai tuntunan syariat, dengan cara yang baik dan penuh بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ“Hendaklah kalian saling menasihati kepada para wanita istri dengan kebaikan, karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas. Apabila engkau memaksa untuk meluruskannya, maka ia akan patah, dan jika engkau biarkan apa adanya, ia akan tetap bengkok. Karena itu hendaklah kalian saling menasihati kepada para wanita istri dengan kebaikan.” HR. BukhariSelain itu, seorang suami juga harus paham, bahwa tabiat seorang istri diciptakan memiliki akal dan agama yang kurang sempurna. Sehingga ia pun harus bijak, sabar dan pengertian dalam menyikapi kekurangan shallallahu alaihi wa sallam bersabda وَمَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَغْلَبَ لِذِي لُبٍّ مِنْكُنَّ. قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ وَالدِّينِ؟ قَالَ أَمَّا نُقْصَانُ الْعَقْلِ فَشَهَادَةُ امْرَأَتَيْنِ تَعْدِلُ شَهَادَةَ رَجُلٍ فَهَذَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ، وَتَمْكُثُ اللَّيَالِي مَا تُصَلِّي وَتُفْطِرُ فِي رَمَضَانَ فَهَذَا نُقْصَانُ الدِّينِ“’Tidaklah aku melihat orang-orang yang memiliki kekurangan akal dan agama, yang mampu mengalahkan orang yang akalnya sempurna seorang laki-laki daripada kalian para wanita -penj?’ Salah seorang sahabat dari kalangan wanita berkata, Wahai Rasulullah! Apa yang dimaksud kekurangan akal dan agama?’ Nabi bersabda, Adapun maksud kurang akalnya karena persaksian dua wanita setara dengan persaksian seorang laki-laki, dan ia seorang wanita akan berdiam diri beberapa malam tanpa mengerjakan shalat dan tidak berpuasa Ramadhan, dan ini yang dimaksud kurang agamanya.” HR. MuslimKurang akal di sini bukan berarti sejak awal wanita itu diciptakan lebih bodoh dibanding laki-laki, daya intelektualnya lebih lemah dan tingkat kecerdasannya lebih rendah. Tapi karena adanya faktor-faktor lain, daya pikirnya menjadi tidak tereksploitasi secara sempurna. Baca juga Inilah Keutamaan Salawat Al-Alil Qodri Bukankah sejarah mencatat, sebagian sahabat Nabi dari kalangan wanita, mereka dikenal kecerdasan dan kefakihannya? Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat yang lain pun mengakui hal Syaikh Asy-Sya’rawi, yang mengatur hawa nafsu dan perasaan adalah akal, tapi porsi perasaan dalam diri seorang wanita lebih besar, sehingga akalnya berkurang. Karena itu, seorang wanita kuasa menahan lelahnya mengandung, sakitnya proses persalinan dan beratnya begadang malam demi menjaga sang buah kurang agamanya, karena wanita ketika dalam kondisi haid atau nifas, ia harus meninggalkan salat dan puasa serta tidak mengqadha shalatnya. Sekalipun demikian, tidak mendapatkan hukuman atas kekurangan ini, karena sumbernya dari syariat itu ini adalah bentuk kemudahan dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kaum wanita, karena saat tabiat haid atau nifas berbenturan dengan puasa dan shalat, hal itu sangatlah memberatkan mereka. Yang jelas, di antra kelebiham dan kekurangan sifatnya, muslimah harus memerhatikan akhlak . Sebab, akhlak adalah budi pekerti yang ada dalam diri muslimah hendaknya memiliki akhlak yang mulia, tutur kata yang sopan dan perilaku yang santun. Wanita muslimah juga seharusnya memiliki perkataan yang lembut dan tidak berlaku kasar kepada orang lain. Selain itu wanita muslimah juga harus selalu bersabar terhadap apa yang menimpanya dan selalu merasa malu jika berbuat sesuatu yang tidak baik. Sebagaimana disebutkan Allah SWT dalam firman-NYA وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَDan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.QS AL Baqarah 155Wallahu A’lam. wid

SyaikhMuhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rahimahullah berkata, "Orang kafir (non muslim) tidaklah halal menikahi wanita muslimah.Hal ini berdasarkan nash (dalil tegas) dan ijma' (kesepakatan ulama). Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, Maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka.

Home Muslimah Selasa, 16 Juni 2020 - 0740 WIBloading... Sejarah Islam mencatat setidaknya ada 9 wanita-wanita mulia yang dijamin masuk surga, yang patut dicontoh muslimah zaman sekarang. Foto istimewa A A A Posisi dan peranan wanita sangat penting dalam sebuah rumah tangga. Seorang wanita adalah madrasah pertama atau sekolah pertama bagi anak-anaknya. Karena itu, sudah seharusnya sebagai seorang wanita muslimah harus banyak belajar untuk mempersiapkan diri menjadi seorang guru untuk menganjurkan jadilah wanita yang tidak hanya sibuk mempercantik diri. Muslimah juga harus sibuk belajar untuk mensalehakan diri karena kelak anak-anak kita tidak butuh dengan ibu yang cantik tapi mereka butuh dengan ibu yang cerdas dan pintar dalam mendidik mereka. Karena seorang ibu adalah penentu dari akhlak seorang anak. Baca juga Pamer Amal di Medsos? Hati-hati Dengan Riya dan Sum'ah Seorang ibu, jika punya anak perempuan, maka sejak dini harus diajarkan kepada anak pentingnya menjaga aurat dalam Islam. Artinya, si ibu harus juga menjaga pakaiannya secara syar'i. Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda"Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya. Yaitu suatu kaum membawa-bawa cemeti laksana ekor sapi yang digunakan untuk memukuli orang maksudnya, para kaki tangan penguasa yang Zhalim. Dan kaum wanita yang berpakain tetapi terlihat auratnya, cara dan jalanya melenggang-lenggok, sedangkan kepalanya seperti punuk unta yang miring karena rambutnya dimodel sedemikiat rupa. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya surga. Padahal baunya surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian."Nah, siapa saja wanita-wanita mulia yang patut dicontoh oleh muslimah zaman sekarang? Setidaknya, sejarah Islam pernah mencatat wanita-wanita mulia yang Allah jamin masuk surga 1. Siti Khadijah Beliau merupakan isteri Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang melahirkan anak-anak Rasulullah, setia dan mendukung Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam walaupun ditentang hebat oleh orang - orang kafir dan musyrik, mengantarkan makanan kepada Baginda ketika Baginda beribadat di Gua Hira’.2. Siti FatimahPutri Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang tinggi budi pekertinya. Sangat kasih dan setia kepada suaminya Ali karamallahu wajhah walaupun Ali miskin. Tidur berbagi 1 bantal dan kadang-kadang berbantalkan lengan Ali. Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam pernah berkata aku takkan maafkan kamu wahai Fatimah sehinggalah Ali maafkan Siti AisyahBeliau isteri Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang paling romantis. Sanggup berbagi bekas makanan dan minuman dengan Rasulullah. Di mana Nabi Shalallahu alaihi wa sallam minum di situ beliau akan minum menggunakan bekas yang Siti HajarIsteri Nabi Ibrahim yang patuh kepada suami dan suruhan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sanggup ditinggalkan oleh Ibrahim atas suruhan Allah SWT demi kebaikan. Berjuang mencari air untuk anaknya Nabi Siti MaryamWanita suci yang memang pandai menjaga kehormatan diri dan mempunyai maruah yang tinggi sehingga rahimnya dipilih oleh Allah SWT untuk mengandungkan Nabi Isa Alaihi Siti AsyiahIsteri Firaun yang tinggi imannya dan tidak gentar dengan ujian yang dihadapinya daripada Firaun Laknatullah.Baca juga Inilah Amaliah Istri yang Memperlancar Rezeki Suami 7. Siti AminahWanita mulia yang menjadi ibu kandung Rasullullah Shalallahu alaihi wa sallam. Mendidik baginda menjadi insan mulia. surga muslimah amaliah istri wanita mulia Artikel Terkini More 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu

byAdmin on April 21, 2019 Hukum memakai cadar..? 2019-04-25T01:29:59+07:00 under Fiqih Wanita, Muslimah - No Comment Cadar adalah perkara yang disyariatkan/diajarkan namun terkait dengan hukumnya para ulama berbeda pendapat.

Sebagaimana Allah menciptakan Adam As, Allah juga menciptakan Hawa yang merupakan seorang wanita. Wanita dibekali Allah SWT segala hal memungkinkannya untuk melaksanakan tugas dan mendampingi pria dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin atau khalifah dimuka bumi, meskipun wanita juga merupakan khalifah bagi dirinya dalam islam memiliki kewajiban dan hak yang harus dipenuhi dan juga mematuhi segala perintah dan larangan Allah SWT baca kodrat wanita dan kewajiban wanita dalam islam. Wanita yang menganut islam sering disebut sebagai wanita muslimah, lantas bagaimanakah sebenarnya pandangan islam mengenai wanita muslimah itu sendiri? Untuk mengetahuinya simak penjelasan berikut ini. baca juga peran wanita dalam islam dan kedudukan wanita dalam islamDefinisi Wanita MuslimahWanita muslimah menurut islam adalah wanita yang menganut agama islam dan menjalankan segala kewajiban serta perintah Allah SWT yang terkandung dalam agama islam. Dalam suatu pepatah disebutkan bahwa wanita muslimah adalah perhiasan dunia dan ia lebih mulia daripada bidadari di surga. Menjadi wanita muslimah yang baik hendaknya menjadi cita-cita setiap wanita karena wanita muslimah tentunya disukai Allah SWT dan juga orang-orang terkadang tidak mudah untuk selalu istiqomah dan menjadi wanita muslimah yang baik, akan tetapi segala hal tersebut layak untuk diusahakan. Untuk menjadi wanita muslimah sejati atau wanita shalehah menurut islam maka ia harus memenuhi segala kewajiban baik sebagai seorang anak, istri, ibu dan peranan lainnya dalam Wanita Muslimah SejatiMenjadi wanita muslimah sejati tidaklah begitu sulit seperti yang diperkirakan dan wanita muslimah sejati tentunya memiliki kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang mencerminkan bahwa seorang wanita adalah muslimah sejati adalah sebagai dan bertaqwa kepada Allah SWTKriteria pertama yang menjadikan seorang wanita sebagai muslimah sejati adalah beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Wanita muslimah adalah mereka yang senantiasa melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar dan menjalankan segala perintah Allah SWT. Dalam hal keimanan dan ketaqwaan, islam tidak membedakan antara pria dan wanita sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut baca fungsi iman kepada Allah SWTإِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًاSesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. QS Al Ahzab ; 35Melaksanakan Kewajiban sebagai muslimSebagai seorang muslimah sejati tentunya seorang wanita harus melaksanakan segala kewajiban sebagai muslim termasuk menjalankan shalat wajib lima waktu maupun puasa ramadhan dan ibadah lain yang diwajibkan atas umat islam. Wanita muslimah juga selalu berusaha untuk melakukan ibadah sunnah yang dianjurkan dan memiliki banyak auratSeorang wanita wajib menutup auratnya, hal ini dikarenakan wanita adalah makhluk yang dimuliakan Allah SWT dan agar wanita dijauhkan dari fitnah lawan jenisnya. Aurat yang terbuka bisa menyebabkan lawan jenis sulit menjaga pandangan dan menjerumuskan dalam perbuatan zina. Perintah mengenakan hijab dan menutup aurat disebutkan Allah SWT dalam ayat berikut baca hukum memakai jilbab dalam islam dan hukum wanita bercadar dalam islamيَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًاHai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Qs Al Ahzab 59Memiliki akhlak yang baikAkhlak adalah budi pekerti yang ada dalam diri seseorang. Wanita muslimah hendaknya memiliki akhlak yang mulia, tutur kata yang sopan dan perilaku yang santun. Wanita muslimah juga seharusnya memiliki perkataan yang lembut dan tidak berlaku kasar kepada orang lain. Selain itu wanita muslimah juga harus selalu bersabar terhadap apa yang menimpanya dan selalu merasa malu jika berbuat sesuatu yang tidak baik. Sebagaimana disebutkan Allah SWT dalam firman berikut baca cara meningkatkan akhlak terpujiوَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَDan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. QS AL Baqarah 155Berbakti pada orangtua dan suamiBerbakti kepada orangtua dan suami adalah kriteria lain dari seorang wanita muslimah sejati. Seorang wanita selayaknya menghormati dan berbakti kepada orangtua dan berusaha untuk membantu pekerjaan dan meringankan beban orangtua dalam rumah. Di sisi lainnya, seorang wanita muslimah juga harus berbakti kepada suaminya karena wanita yang tidak berbakti pada suaminya adalah salah satu wanita yang dibenci Allah SWT. Dalam sebuah hadits Rasul SAW bersabda baca kewajiban istri terhadap suamiالدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang shalihah. Bila engkau memandangnya, ia menggembirakan menyenangkanmu. Bila engkau perintah, ia menaatimu. Dan bila engkau bepergian meninggalkannya, ia menjaga dirinya untukmu dan menjaga hartamu.”Memiliki ilmu dan mampu mengurus keluarganyaSeorang wanita akan menjadi ibu bagi anak-anaknya dan ia haruslah memiliki ilmu yang bisa ia ajarkan kepada anak-anaknya kelak atau digunakan untuk kemaslahatan masyarakat. Menuntut ilmu hukumnya wajib oleh sebab itu, wanita muslimah juga harus menuntut ilmu meskipun tidaklah harus mencapai perguruan tinggi. Asalkan ia bisa merawat anak dan keluarganya dengan baik, maka seorang wanita sudah mampu menjadi muslimah yang baik tentunya jika memnuhi kriteria lainnya.Baca hukum menuntut ilmu dalam islamDemikian pandangan islam mengenai wanita shalehah dan kriteria wanita muslimah menurut islam. Semoga bermanfaat. baca juga hukum wanita bekerja dalam islam dan wanita karir dalam pandangan islam
Alquran Mushaf Wanita Muslimah A6. Cover : Hard Kertas : QPP Tebal/Hal : 632 Hal Warna : Ungu, Pink Ukuran : A6 (10,5 x 14,8) Penerbit : Jabal. Beli Via Whatsapp. Keistimewaan al quran Mushaf wanita Muslimah: 1. Terjemah Al-Qur'an dari Departemen Agama RI. 2. Catatan kakinya merujuk pada kitab Fikih Sunnah karya Syaikh Sayyid Sabiq.
Jakarta–Rasulullah ﷺ telah menyatakan banyak hadits yang menunjukkan bagaimana wanita dimuliakan dalam Islam. Di antara nya adalah hadits berikut ini Surga di bawah telapak kaki ibu من طريق موسى بن محمد بن عطاء حدثنا أبو المليح، حدثنا ميمون، عن ابن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم الْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأمَّهَات؛ مَن شِئن أدخلن، ومَنْ شِئن أخْرَجن-. Artinya, “Dari jalur Musa bin Muhammad bin Atha’, dari Abu al-Malih, dari Maimun, dari Ibn Abbas RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, Surga di bawah telapak kaki ibu. Siapa yang dikehendaki diridhai para ibu, mereka bisa memasukkannya ke surga; siapa yang dikehendaki tidak diridhai, mereka bisa mengeluarkannya dari Surga.” Namun Ibnu Adi mengatakan, riwayat-riwayat yang bersumber dari para perawi-perawi yang lemah. Mengapa Rasulullah ﷺ memilih kata “di bawah telapak kaki” dan bukan “di tangan” atau “di sisi” seorang ibu? Tentu saja ini adalah gambaran yang bagus tentang kemuliaan seorang wanita dalam Islam. Bukankah sebuah keberuntungan menjadi seorang ibu dalam Islam? Ia tidak akan ditelantarkan dan dipinggirkan, tetapi akan selalu dibela, dihormati dan dimuliakan oleh anak-anaknya. Memuliakan Ibu جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ “أُمُّكَ” قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ “ثُمَّ أُمُّكَ” قَالَ ” ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ “ثُمَّ أُمُّكَ” قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ “ثُمَّ أَبُوكَ رواه البخاري، رقم 5626 ، ومسلم، رقم 2548 “Seseorang mendatangi Rasulullah ﷺ seraya bertanya, “Wahai Rasulullah siapa orang yang paling berhak untuk dipergauli secara baik? Beliau bersabda, “Ibumu.” Dia berkata, “Kemudian siapa lagi?’ Beliau berkata, “Kemudian Ibumu.’ Dia berkata, “Kemudian siapa lagi?’ Beliau berkata, “Kemudian Ibumu.’ Dia berkata, “Kemudian siapa?’ Beliau berkata, “Kemudian ayahmu.” HR Bukhori, no. 5626 dan Musim, no. 2548. Wanita Boleh Memilih Surga dari Pintu yang Dikehendaki إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ “Apabila seorang istri menjaga shalatnya, puasa Ramadhan-nya, menjaga kehormatannya, dan taat pada suaminya, maka dikatakan kepada wanita tersebut, masuklah engkau ke Surga dari pintu mana pun yang engkau sukai.” [HR. Ahmad]. NE Wanita Pemimpin Anggota Keluarga Rasulullah ﷺ bersabda كلكم راع، وكلكم مسئول عن رعيته، فالأمير راع، وهو مسئول عن رعيته، والرجل راع على أهل بيته، وهو مسئول عنهم، والمرأة راعية على بيت بعلها وولده، وهي مسئولة عنهم، والعبد راع على مال سيده، وهو مسئول عنه، فكلكم راع مسئول عن رعيته “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Pemimpin negara adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin bagi anggota keluarga suaminya serta anak-anaknya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya.” HR. Bukhari 893 dan Muslim 1829. Muliakan Wanita اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا “Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” HR Muslim 3729 خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.” HR Tirmidzi “Tidak akan memuliakan wanita kecuali yang mulia, dan tidak akan menghina wanita kecuali yang hina.” Hadits riwayat Ibnu Asakir Wanita Perhiasan Dunia الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” HR Muslim Larangan Membenci Wanita Beriman لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ “Janganlah suami yang beriman membenci istrinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti menyukai akhlak lain darinya.”HR Muslim. Wanita yang Paling Baik عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ سُئل رسول الله -صلي الله عليه وسلم - أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ؟، قَالَ “الَّذِى تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلاَ تُخَالِفُهُ فِيمَا يَكْرَهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ” “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ pernah ditanya, siapakah wanita yang paling baik? Nabi menjawab, yaitu wanita yang menyenangkan jika dilihat, taat kepada suami jika disuruh, dan tidak menyelisihinya sehingga membuatnya benci, baik berkenaan dengan dirinya maupun hartanya.” [HR. Ahmad]. Pemuka Wanita Ahli Surga Sebuah hadis dari A’isyah radhiyallahu anha, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, سَيِّدَاتُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَرْبَعٌ مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَآسِيَةُ “Pemuka wanita ahli Surga ada empat Maryam bintu Imran, Fatimah bintu Rasulillah shallallahu alaihi wa sallam, Khadijah bintu Khuwailid, dan Asiyah.” HR. Hakim 4853 dan dinilai ad-Dzahabi shahih sesuai syarat Muslim. Wanita Subur Dipuji Nabi تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الْأُمَمَ “Menikahlah dengan wanita yang penyayang dan subur, karena saya membanggakan banyaknya kalian pada seluruh umat.” HR. Abu Daud 2050, Nasai 3227 Wanita yang Meninggal Saat Melahirkan Rasulullah ﷺ mengarahkan; شهداء أمتي إذاً لقليل ، القتل في سبيل الله عز وجل شهادة ، والطاعون شهادة ، والغرق شهادة ، والبطن شهادة ، والنفساء يجرها ولدها بسرره إلى الجنة “Berarti orang yang mati syahid di kalangan umatku cuma sedikit. Orang yang mati berjihad di jalan Allah, syahid, orang yang mati karena Tha’un, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena sakit perut, syahid. Dan wanita yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya menuju surga dengan tali pusarnya.” HR Ahmad. NE
WanitaMuslimah Sabtu, 07 Februari 2015. Nasehat Islam. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Allah menjadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku.' Dan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda (sebagaimana hadits Umar di atas). Disebutkan dalam hadits ini bahwa burung tersebut pergi pada waktu pagi dan Allah SWT menciptakan wanita sebagai salah satu ciptaan-Nya. Wanita di dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat mulia. Oleh karenanya, sebagai wanita muslimah wajib sekali menjaga dirinya serta martabatnya sebagai seorang wanita muslimah yang dari wanita ini dibuktikan dengan banyaknya ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang keistimewaan dari salah satu makhluk ciptaan Allah SWT ini. Untuk membahasnya lebih jauh lagi, berikut ini adalah ayat-ayat Al Quran tentang keistimewaan Keisitimewaan wanita sebagai perhiasan duniailustrasi teman saling bersilaturahmi merupakan mahluk paling mulia yang mana di dalam Islam, wanita harus dijaga. Dari ujung kepala hingga ujung kaki seorang wanita, telah diciptakan dengan penuh keindahan oleh Allah yang Allah SWT ciptakan untuk wanita bukan hanya dari fisik semata, tapi juga dari pemikiran serta kebersihan jiwanya. Oleh karenanya, wanita harus dijaga dan dirawat seperti Al-Quran yang menjelaskan tentang keistimewaan wanita layaknya perhiasan adalah surat An-Nisa ayat SWT berfirmanاَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًاar-rijālu qawwāmụna 'alan-nisā`i bimā faḍḍalallāhu ba'ḍahum 'alā ba'ḍiw wa bimā anfaqụ min amwālihim, faṣ-ṣāliḥātu qānitātun ḥāfiẓātul lil-gaibi bimā ḥafiẓallāh, wallātī takhāfụna nusyụzahunna fa'iẓụhunna wahjurụhunna fil-maḍāji'i waḍribụhunn, fa in aṭa'nakum fa lā tabgụ 'alaihinna sabīlā, innallāha kāna 'aliyyang kabīrāArtinya“Laki-laki suami itu pelindung bagi perempuan istri, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka laki-laki atas sebagian yang lain perempuan, dan karena mereka laki-laki telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah menjaga mereka. Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur pisah ranjang, dan kalau perlu pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi, Maha Besar.”2. Keistimewaan wanita sebagai karuniaIlustrasi Muslimah satu karunia Allah SWT dalam Islam adalah wanita. Wanita yang bersanding dengan seorang lelaki yang telah halal akan mendapatkan ketenangan lahir dan batin. Selain itu, akan menghadirkan energi yang positif serta akan menghasilkan banyak manfaat, seperti perasaan cinta, motivasi hidup dan kasih yang menjelaskan tentang keistimewaan wanita sebagai karunia terdapat di surat An-Nahl ayat SWT berfirmanوَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْ بَنِيْنَ وَحَفَدَةً وَّرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَتِ اللّٰهِ هُمْ يَكْفُرُوْنَۙwallāhu ja'ala lakum min anfusikum azwājaw wa ja'ala lakum min azwājikum banīna wa ḥafadataw wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāt, a fa bil-bāṭili yu`minụna wa bini'matillāhi hum yakfurụnArtinya“Dan Allah menjadikan bagimu pasangan suami atau istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?”3. Keistimewaan wanita yang diciptakan dari tulang rusuk TenevaDalam surat An-Nisa ayat 1, Qatadah dan Mujaid menjelaskan bahwa jiwa yang satu dalam ayat tersebut adalah Nabi Adam, sedangkan pasangan yang dimaksud adalah Hawa. Menurut Qatadah Hawa sebagai pasangan Adam tersebut, diciptakan dari tulang rusuk seorang wanita memiliki keistimewaan yaitu, ia diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Dalam sebuah hadits dijelaskan tentang kewajiban lelaki yang harus mampu memperlakukan seorang wanita dengan lemah lembut, serta bersikap baik, dan sabar atas segala kebengkokan akhlak, dan lemah akal yang dimiliki karenanya, seorang lelaki sangat dilarang untuk menceraikan istrinya tanpa alasan dan seorang lelaki tidak boleh memiliki ambisi untuk mendapatkan seorang wanita yang tanpa SWT berfirman Surat An-Nisa ayat 1 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakumullażī khalaqakum min nafsiw wāḥidatiw wa khalaqa min-hā zaujahā wa baṡṡa min-humā rijālang kaṡīraw wa nisā`ā, wattaqullāhallażī tasā`alụna bihī wal-ar-ḥām, innallāha kāna 'alaikum raqībāArtinya“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu Adam, dan Allah menciptakan pasangannya Hawa dari diri-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” Baca Juga Ayat Al-Quran tentang Kedudukan Wanita dan Penjelasannya 4. Keistimewaan wanita mendapatkan mahar dalam yang dimiliki wanita dalam Islam lainnya adalah mendapatkan mahar dalam pernikahan. Mahar ini merupakan harta yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan ketika akad pernikahan atau yang biasanya disebut dengan mas dapat berbentuk banyak hal bisa uang tunai, perhiasan, seperangkat alat sholat, dan benda lainnya yang sesuai dengan kemampuan laki-laki yang sebelumnya sudah disetujui oleh perempuan SWT berfirman Surat An-Nisa Ayat 4 وَاٰتُوا النِّسَاۤءَ صَدُقٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۗ فَاِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوْهُ هَنِيْۤـًٔا مَّرِيْۤـًٔاwa ātun-nisā`a ṣaduqātihinna niḥlah, fa in ṭibna lakum 'an syai`im min-hu nafsan fa kulụhu hanī`am marī`āArtinya“Dan berikanlah maskawin mahar kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati.”5. Keisitimewaan wanita yang tetap mendapatkan maharnya meskipun dalam pernikahan seorang suami menceraikan istrinya, pada pernikahan tersebut, suami tidak bisa mendapatkan mahar yang sudah diberikan kepada istrinya. Hal ini dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 20-2120. وَاِنْ اَرَدْتُّمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَّكَانَ زَوْجٍۙ وَّاٰتَيْتُمْ اِحْدٰىهُنَّ قِنْطَارًا فَلَا تَأْخُذُوْا مِنْهُ شَيْـًٔا ۗ اَتَأْخُذُوْنَهٗ بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًاwa in arattumustibdāla zaujim makāna zaujiw wa ātaitum iḥdāhunna qinṭāran fa lā ta`khużụ min-hu syai`ā, a ta`khużụnahụ buhtānaw wa iṡmam mubīnāArtinya"Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali sedikit pun darinya. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan menanggung dosa yang nyata?"21. وَكَيْفَ تَأْخُذُوْنَهٗ وَقَدْ اَفْضٰى بَعْضُكُمْ اِلٰى بَعْضٍ وَّاَخَذْنَ مِنْكُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا wa kaifa ta`khużụnahụ wa qad afḍā ba'ḍukum ilā ba'ḍiw wa akhażna mingkum mīṡāqan galīẓāArtinya"Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain sebagai suami-istri. Dan mereka istri-istrimu telah mengambil perjanjian yang kuat ikatan pernikahan dari kamu."Demikianlah pembahasan mengenai ayat Al-Quran tentang keistimewaan wanita. Semoga dengan membacanya semakin membuat kita menyadari bahwa perempuan adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang istimewa. . 212 152 494 345 188 337 218 347

no wa wanita muslimah